BSIP NTT Mengikuti Rapat Koordinasi Satgas Antisipasi Darurat Pangan Provinsi NTT
Kupang, 23 April 2024, bertempat di ruang Aula Utama BBPP Kupang, dilakukan rapat koordinasi satuan tugas antisipasi darurat pangan Provinsi NTT. Rapat koordinasi ini langsung dihadiri oleh Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Marginal Dr. Ir. Anny Mulyani, MS didampingi tim Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian, Kepala BSIP Tanaman Pangan Dr. Ir. Priatna Sasmita, M.Si., Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Joaz Umbu Wanda, S.P., M.Sc., Kepala BBPP Kupang Dr. Ir. Yulia Ani Kurniawaty, M.Si., Kepala BSIP NTT Dr. Ir. Sophia Ratnawaty, M.Si., Kepala SMK PP Kupang Dr. Bogarth K. Watuwaya, S.Pt., M.Sc., Perwakilan Danrem 161/Wirasakti Provinsi NTT, serta LO Provinsi dan kabupaten/kota, Dandim, Kepala Dinas Pertanian se Provinsi NTT yang hadir secara daring maupun luring.
Rapat koordinasi dibuka langsung dengan pemaparan materi, dimana pemaparan pertama tentang kondisi dan situasi pertanian di NTT dalam rangka antisipasi kerawanan pangan yang disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTT Joaz Umbu Wanda, S.P., M.Sc.. Beliau menyampaikan bahwa pada periode tanam Okmar (Oktober-Maret) tahun 2024 menurun dibandingkan periode tanam Okmar tahun 2023. Hal ini disebabkan penurunan curah hujan pada tahun 2024 dibandingkan tahun 2023 yang disebabkan oleh terjadinya perubahan iklim El-Nino. Penurunan curah hujan tahun 2024 juga menyebabkan petani enggan menanam padi saat curah hujan rendah karena takut kekurangan air yang dapat menyebabkan gagal panen. Beliau juga menyampaikan beberapa daerah di NTT harapannya dapat menjadi prioritas pengadaan pompa mengingat kondisi NTT yang mendekati musim kering.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan kedua tentang sinergitas TNI dalam mendukung antisipasi kerawanan pangan di Provinsi NTT yang disampaikan oleh perwakilan Danrem 161/Wirasakti. Beliau menyampaikan dukungan jajaran TNI terdahap suksesnya program antisipasi darurat pangan melalui pompanisasi. Beliau juga menyampaikan harapan untuk dapat memprioritaskan beberapa daerah untuk pengadaan pompa.
Pemaparan selanjutnya yaitu tentang realisasi PAT, pompanisasi, dan padi gogo yang disampaikan oleh Kepala BSIP Tanaman Pangan Dr. Ir. Priatna Sasmita, M.Si. sekaligus sebagai pj Satgas Antisipasi Darurat Pangan Provinsi NTT. Beliau mengingatkan kembali mengenai tanggung jawab LO atau penanggung jawab lapangan serta pentingnya sinergitas antara dinas pertanian provinsi dan kabupaten/kota, pj kementan, dan TNI pada program pompanisasi. Beliau mengapresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja sama dengan baik untuk mendukung survei identifikasi lahan dan verifikasi pompa di NTT. Akan tetapi beliau juga mengingatkan peringkat pelaporan NTT sedikit menurun, sehingga beliau berharap adanya sinergitas dan kerja sama yang lebih intens.
Pemaparan dilanjutkan dengan arahan Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Marginal Dr. Ir. Anny Mulyani, MS. Beliau menyampaikan tentang kriteria perluasan areal tanam (PAT) padi. Harapan beliau penyajian data luasan areal tanam dapat dibedakan antara LTT reguler, PAT pompanisasi, dan Tusip padi gogo. Karena hal ini mempengaruhi perhitungan target penambahan produksi pada bulan Juni mendatang. Di akhir sesi dilakukan diskusi dan tindak lanjut untuk membahas tentang Evaluasi Progres Program Perluasan Areal Tanam yang telah dilaksanakan.